Bukan Review Film : Gowok Kamasutra Jawa

 

 

 

Gowok Kamasutra Jawa

 

Tadinya menonton film Gowok ini karena penasaran sebenarnya gowok ini apa? Dan apa hubungannya dengan Kamasutra Jawa. Karena tentu bagi masyarakat kebanyakan “Kamasutra” sudah identick dengan seksualitas antara dua manusia. Dan setelah saya menonton, bahkan hampir lupa dengan Kamasutra tersebut karena sesungguhnya ada cerita lain yang lebih menarik dibandingkan Kamasutra. Kira kira apa ya?

 

Gowok Kamasutra Jawa

 

Film ini berkisah tentang sebuah tradisi jaman kolonial dulu dimana laki – laki yang akan menikah biasanya akan di inapkan di sebuah rumah Gowok. Gowok Sendiri dilakukan oleh seorang Nyai yang biasanya sudah memiliki ilmu terkait Kamasutra. Gowok sendiri kalau saya menafsirkan adalah bagaimana seorang laki – laki melepaskan masa keperjakaannya kepada gowok yang mengajarinya bagaimana “menyenangkan” seorang perempuan. Supaya saat malam pertama dengan istrinya bisa menjadi “Lanange Jagad” alias memuaskan istri.

Terkisahlah Nyai Santi (Lola Amaria) seorang Gowok yang bijaksana dan cukup disegani didaerahnya yang memiliki seorang anak angkat perempuan bernama Ratri (Alika Jantinia). Ratri di didik agar nantinya ia meneruskan ilmu gowokan nyai Santi. Sayangnya sebelum itu terjadi Ratri justru jatuh cinta dengan Kamanjaya (Devano Danendra) yang merupakan remaja dari keluarga terpandang yang dititipkan untuk di Gowok. Sayangnya mereka kebablasan dan membuat Kamanjaya akan kembali untuk Ratri setelah kuliahnya selesai. Sayangnya Ratri justru mendengar kabar bahwa Kamanjaya menikah dan membuat Ratri bersumpah akan menjadi Gowok yang paling hebat.

Takdirpun kembali mempertemukan mereka dimana anak Kamanjaya di titipkan di rumah Gowok Nyai Santi dan akan di Gowok oleh Nyai Ratri yang sudah menjadi Gowok terpandang dan petaka pun dimulai dengan terbongkarnya rahasia – rahasia yang selama ini di tutupi. Sayangnya dendam Ratri harus mengakibatkan banyak nyawa melayang karena dia menggunakan mantra yang sama yang digunakan nyai Santi  kepada ayah Ratri dan istrinya. Sebuah Ajian sehidup semati kepada pasangannya yang meminta korban jiwa yaitu ayah dan ibu Ratri.

Kalau membayangkan akan banyak adegan dewasa dalam film ini maka kamu salah. Sebenarnya tidak banyak adegan dewasa hanya ada adegan di awal saja untuk menjelaskan apa itu gowok. Selebihnya justru cerita bagaimana seorang Ratri berjuang untuk menjadi perempuan yang lebih baik dan memiliki pemikiran yang berbeda walau pun dia seorang Gowok. Meskipun sayangnya saat bertemu kembali dengan Kamanjaya dendam dalam hatinya mengubah segala rencana hidupnya.

Kisah ini berlatarkan era saat Indonesia baru memproklamirkan kemerdekaan sampai dengan masa tragedinya pembantain Jendral dimana semua orang yang dianggap komunis akan ditangkap. Gowok sendiri akhirnya hilang setelah masa yang semakin maju dan islam yang mulai tersebar secara luas.

Meskipun Gowok sendiri saat melakukan ritual tidak sembarangan dan menjelaskan setiap proses yang dapat membuat perempuan nyaman sebelum akhirnya kedua Bersatu. Agak tabu tapi hal detail ini yang kadang mungkin dilupakan oleh suami istri. Kebahagiaan kecil di ranjang yang tidak hanya dinikmati oleh satu pihak saja melainkan oleh kedua pihak. Ingat! Dilakukan oleh pasangan sah ya!

 

Itu tadi sedikit cerita tentang Film Gowok Kamasutra Jawa, saya sarankan agar menonton dengan pasangan sah ya, agak berat kalau belum sah tapi nonton ini. Tapi kalau sama pasangan sah siapa tahu bisa memperbaiki hal yang sebelumnya kurang di pahami. Semoga bisa menjadi pengetahuan teman – teman saat akan menonton film.

 

 

Posting Komentar