Rolasan sebuah Tradisi di Maulud Nabi Muhammad SAW

 




Halo sahabat…

 

Ada yang pernah dengar sebuah tradisi “Rolasan”? Sebuah tradisi untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang ada di sekitar Kota Tegal dan sekitarnya. Kira Kira tentang apa yuk kita bahas di postingan di Rolasan sebuah Tradisi di Maulud Nabi Muhammad SAW.

 

Rolasan ini sebuah tradisi yang kebetulan ada di lingkungan saya di Kota Tegal. Tradisi ini akan dimulai pada saat malam satu Rabiul Awal dimana masuk dalam bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Biasanya masuk malam tanggal satu masjid maupun mushola di sekitar rumah ramai ramai akan membacakan Barzanji maupun dibai sebagai salah satu penghormatan kepada Baginda Muhammad SAW. Barzanji maupun dibai ini menceritakan perjalanan Nabi Muhamamd dimulai dari beliau masih dalam kandungan ibu Aminah sampai dengan beliau meninggal dunia. Dan ditengah pembacaan ini ada Mahalul Qiyam yang menjadi momen paling syahdu dalam pembacaan Barzanji tersebut.

Rolasan sendiri dilakukan pada malam tanggal 12 Rabiul Awal, dimana seluruh jamaah Masjid akan menyiapkan ember dengan isian makanan terbaik yang akan di bawa ke masjid pada saat pembacaan Barzanji terakhir, Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah sholat isya. Semisal bila satu rumah terdapat lima orang yang akan menghadiri rolasan di Masjid, maka mereka harus membawa lima ember. Kenapa? Karena nantinya saat pulang mereka akan mebawa ember lain yang dibawa oleh jamaah lain.

Hanya terlihat sebagian


Selepas sholat Isya , jamaah akan berbondong bonding membawa ember yang dikumpulkan di rumah pengurus masjid yang bersebelahan di masjid. Biasanya panitia nanti akan mengatur ember untuk dibawa jamaah perempuan dan jamaah laki laki. Pembagian ember kepada jamaah dilakukan setelah acara pembacaan Dibai selesai dan dilanjutkan dengan ceramah singkat terkait dengan Maulud Nabi Muhammad SAW. Setelah selesai baru dilanjutkan dengan pembagian ember kepada masing – masing jamaah.

 

Tradisi Rolasan ini hampir sama seperti sholat Idul Fitri dimana biasanya masyarakat yang mungkin jarang ketemu, akan berbondong – bondong ke Masjid untuk bisa ikut serta dalam tradisi rolasan. Saya sendiri paling suka ketika mulai Mahalul Qiyam, karena sesungguhnya ada sensasi tersendiri mahalul qiyam saat rolasan.

Mungkin di daerah lain juga ada tradisi seperti ini hanya saja dengan nama dan cara yang berbeda, Apapun itu untuk mengingatkan kembali Hari dimana orang yang paling mulai di semesta ini lahir ke Bumi.

 

Semoga postingan Rolasan sebuah Tradisi Maulud Nabi Muhammad SAW singkat ini bisa menambah wawasan teman – teman tentang tradisi masyarakat yang ada di Kota Tegal. Semoga bermanfaat ya…

 

 

Posting Komentar