Peluncuran NOvel dan Bedah Novel Kutil, Seru!
Hari Sabtu kemarin (27/04/2024) saya di ajak sama Mba
Zachira Indah salah satu penulis asal Kota Tegal untuk hadir dalam Peluncuran
dan Bedah Novel Kutil karya Yono Daryono dan juag Ubaidillah.
Pada saat akan masuk dalam venue, kita di sambut dengan
booth penjualan novel – novel atau buku karya Margin Kiri termasuk juga Novel
Kutil. Saya pun membeli novel Kutil seharga 100.000 rupiah. Dalam kesempatan
itu ada banyak orang – orang kesenian kota Tegal yang hadir, Jujur saya sendiri
pun tidak terlalu kenal betul.
Sampai akhirnya bertemu dengan mba Indah dan akhirnya bisa
reuni sebentar,
Acara sendiri dimulai dengan pertunjukan Khas Tegal Balo
Balo. Kesenian yang hampir punah karena jarang sekali anak muda yang mau
mendalami kesenian ini. Di lanjutkan dengan sambutan dari penyelenggara yang
cukup menarik. Dalam sambutannya menyampaikan terkait susahnya menarik Gen Z
untuk bisa hadir dalam kegiatan sastra, Karena seringnya setiap kegiatan sastra
lebih banyak paruh baya. Ya kalau dipikir sech iya juga ya.
Dan pada akhirnya di jawab oleh Pj Wali Kota Tegal dalam
sambutannya menyampaikan salah satu cara agar anak – anak muda mulai tertarik
membaca adalah dengan tugas resensi setiap buku yang ada di Perpustakaan.
Setiap minggu satu Resensi. Pas beliau menyampaikan ini jadi inget begitu
banyak rencana resensi buku yang akan di upload tapi zonk hanya rencana hehehe.
Selesai seremonial, di mulai dengan pembcaan cuplikan novel
oleh Zachira Indah. Pertama kali dengerin mba Indah baca ternyata keren. Penuh
dengan intonasi, tahu kapan harus slow kapan harus keras dll. Mba indah menjadi
bagian dalam acara ini karena mungkin salah satunya pernah menjadi bagian di
awal tercetusnya ide novel ini.
Oiya saya lupa sebelum nya ada Keynote Speaker dari Antoni
Lucas, beliau adalah peneliti sejarah Indonesia yang tinggal di Australia.
Beliau menyampaikan beberapah melalui zoom. Saya sedikit takjub bagaimana orang
asing justru paham betul tentang sejarah yang ada di Indonesia, terlebih
sejarah dia tiga daerah yaitu Tegal, Pemalang dan Brebes.
Ada sebuah penampilan monolog dari Eko Tunas yang
menceritakan secara keseluruhan rangkuman dari novel ini. Sayangnya, banyak
blocking sehingga penonton tidak bisa melihat ekspresi dari Eko Tunas dan Mic
yang sering error.
Dalam bedah novel ini dimoderatori oleh Ketua DKT yang baru
saja di lantik Suriali Andi Kustomo dan dua Narasumber yaitu Kurnia Effendi dan
Muarif Essage. Sebelumnta moderator memantik diskusi sebuah pertanyaan menarik
kepada Yono Daryono, S
“Kenapa membuat Novel? Padalah Yono Daryono adalah penulis
naskah Teater?”
Dan salah satu jawaban yang saya tangkap adalah sebagai
bentuk “come back” nya seorang Yono Daryono yang sudah lama tidak
mengeluarkan karya. Sehingga muncullah ide penulisan Kutil yang penuh dengan
perjuangan. Sepintas beliau menyampaikan bahwa novel ini agar masyarakat bisa
melihat Kutil ini dari sisi yang lain. Bukan sekedar pemberontak tapi
hakikatnya pejuang revolusi.
Ternyata mendengar cerita dari Yono Daryono dan juga
Ubaidillah lumayan seru tentang perjuangannya untuk menggali kisah ini lewat
cucu nya Kutil, OIya Kutil sendiri bukan nama asli ya tapi nama alias. Untuk nama
asli teman – teman bisa cek sendiri di novelnya.
Sayangnya saya disitu tidak berlangsung lama karena harus ada acara
lagi. Tapi Alhamdulillah dapat ttd di novel KUTILnya hehehhe.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk terus support
penulis penulis yang ada di daerah masing – masing. Karena rata – rata mereka
ini hanya focus menulis sebagai mata pencaharian,
Salam Literasi
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak disini ya