Nyadran, Sebuah Tradisi Lebaran di Kota Tegal

 

Tradisi Lebarab Kota Tegal


 

              Untuk Masyarakat Kota Tegal pasti sudah dangat familiar dengan tradisi lebaran yaitu Nyadran. Bagi sebagian daerah Jawa Tengah Nyadran ini diistilahkan dengan berziarah ke makam keluarga sebelum hari Raya Idul Fitri. Akan tetapi berbeda makna dari kota Tegal terkait dengan istilah Nyadran. Nyadran sendiri untuk Kota Tegal merupakan sebuah tradisi untuk silaturahmi dengan membawa buah tangan  kepada anggota keluarga yang tua. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh yang sudah menikah.

              Tradisi Nyadran sendiri yang saya dengar dari pengajian bahwa tradisi ini dimulai karena ada seseorang yang lebih muda ingin minta maaf kepada sesepuhnya karena telah melakukan kesalahan. Akan tetapi takut nantinya sesampai disana tidak dimaafkan. Oleh karena itu datanglah dia ke kyai untuk mencari solusi. Kyai pun memberikan solusi agar saat datang membawa buah tangan untuk sedikit menyenangkan hati si tuan rumah. Dan pada akhirnya menjadi tradisi turun menurun bahkan sampai menjadi tradisi di wilayah Kota Tegal.

Baca juga : Tradisi Lebaran di Kota Tegal

              Untuk Buah tangan sendirinya idealnya terdiri dari minuman dan makanan contohnya membawa gula, teh dan makanan. Sekarang sudah semakin modern biasanya gula the diganti dengan sirup atau minuman soda. Tetapi banyak juga yang mempertahankan  tradisi gula dan teh. Biasanya bagi yang mereka memiliki dana lebih ditambahkan dengan minyak goreng maupun beras.

              Tradisi lebaran ini sesungguhnya sesuatu hal yang bagus karena menyambung silaturahmi. Tentu di hari biasa mungkin kita akan kesulitan untuk berkunjung ke sesepuh karena kesibukan masing – masing. Tetapi dengan adanya nyadran, bisa update apa saja yang terjadi dengan anggota keluarga kita. Meskipun memang untuk tradisi ini banyak sekali biaya yang dikeluarkan apalagi kalau kita adalah termuda di keluarga kita tentu banyak yang harus dikunjungi, orang tua, mertua, kakak, Pakde bude, Om Tante dan mungkin kakak sepupu. Untuk itulah biasanya menabung di lakukan jauh jauh hari bisanya setelah syawalan mulai menabung untuk persiapan lebaran yang akan datang.

              Bagaimana bila memang keluarga tersebut tidak mampu? Kalau dikelaurga kami sendiri tidak memaksa harus ada buah tangan, minimal didatangi oleh keponakan atau anggota keluarga juga menjadi kebahagiaan tersendiri. Meskipun memang mungkin saja ada yang nyinyir karena tidak membawa buah tangan.

              Satu hal yang pasti percaya saja ketika kita mengeluarkan uang untuk silaturahmi maka Allah akan menggantinya dengan berkali lipat. Pun siapa tahu dengan silaturahmi akan membuka rejeki baru ataupun bagi muda mudi bisa menemukan jodohnya. Satu hal yang pasti jangan membenci hari raya karena banyak pengeluaran, karena sesungguhnya semua pasti ada rejekinya.

              Itu tadi sedikit tentang tradisi lebaran di Kota Tegal, semoga bisa memberikan sedikit pengetahuan bagi kamu yang mungkin saat ini sedang dekat dengan orang Tegal ya harus siap siap ya ketika menikah heheheh.

              Kalau di daerah teman – teman sendiri ada tradisi apa pada saat lebaran?

Komentar

Postingan Populer